selamat datang di blog pribadi nindia novalia . semoga bermanfaat

Rabu, 21 November 2012

BIOLOGI SEMESTER 1


Sifat Totifotensi sebagai Dasar Kultur Jaringan
 Totifotensi ( total genetic potential ), yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totifotensi ini dikemukakan oleh seorang ahli fisiologi yang berasal dari jerman bernama G. Heberlandt tahun 1898. Pad tahun 1969, F.C. Steward menguji teori tersebut dengan cara menumbuhkan satu sel empulur wortel menjadi satu individu tanaman wortel. Sifat totifotensi ini dimanfaatkan dlam suatu teknik perbanyakan tanaman secara vegetative yang disebut kultur jaringan.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptic yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
Tahapan tekniuk kultur jaringan adalah :
1.      Pembuatan media yang mengandung gram mineral, vitamin, dan hormone, kadang dengan tambahan gula dan agar. Media ditempatkan dalam wadah kaca, seperti botol kaca, cawan petri, atau tabnung reaksi yang bersifat tembus cahaya.
2.      Inisiasi, yaitu pengambilan eksplan (bagian tanaman yang akan dikulturkan).
3.      Sterilisasi, yaitu mensterilkan eksplan dan alat-alat yang akan digunakan untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme.
4.      Multiplikasi, yaitu kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Eksplan dapat langsung tumbuh menjadi planlet (tanaman kecil), namun kadang kala eksplan harus melalui tahap kalus. kalus adalah massa sel yang tidak terdeferensiasi. Dengan penambahan hormon, kalus dapat tumbuh menjadi planlet.
5.      Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan planlet dari media ke tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar